
MAGETAN - NUSA.WEB.ID, - Sejarah berdirinya Magetan tidak lepas dari peristiwa Agresi militer Belanda II pada tahun 1948 di wilayah Desa Ngunut, Kecamatan Parang. Untuk mengenang jasa para pahlawan dan menghormati para leluhur terdahulu yang telah berjuang mempertahankan roda pemerintahan agar tetap terus berjalan, meskipun dalam tekanan dari penjajah Belanda, ribuan masyarakat Magetan menggelar kegiatan Napak Tilas "No" (ngunut, parang, Magetan) sekaligus sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi Kabupaten Magetan ke-347. Rabu siang, (05/10/2022).
Kegiatan tersebut melibatkan seluruh lapisan masyarakat Magetan, baik dari OPD, Forkopimca, tokoh masyarakat, ormas, pemuda, paguyuban, pelajar dan masih banyak lagi. Diketahui jumlah total keseluruhan peserta Napak tilas tersebut sebanyak 2343 peserta yang dibagi menjadi 181 regu/kelompok.
Namun dalam momentum kegiatan kali ini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang mana Partai Gerindra Magetan juga menurunkan kadernya untuk berpartisipasi menjadi peserta dalam Napak Tilas tersebut.
Mengenakan topi caping dan kompak berpakaian putih dengan bertuliskan lambang partai Gerindra, para peserta dari kader Gerindra dengan semangat dan antusias mengikuti kegiatan Napak Tilas yang merupakan agenda wajib tahunan Pemerintah Kabupaten Magetan itu.
Napak tilas sejauh 18 KM tersebut, dimulai dari eks rumah dinas bupati terdahulu yakni tahun 1948 di Desa Ngunut, Kecamatan Parang kemudian finish di depan kantor Bupati Magetan (alun-alun) Magetan.
Tak sampai disitu, H. Puthut Pujiono Ketua DPC Partai Gerindra Magetan juga membuka pos peristirahatan di depan kediamannya untuk menyambut para peserta yang ingin melepas lelah. Puthut juga bersama kadernya menyediakan jamuan makan siang dan berbagai makanan dan minuman ringan lainnya yang dibagikan secara gratis bagi peserta yang membutuhkan.
Ditemui disela-sela kegiatannya Ketua DPC Partai Gerindra Magetan H. Puthut Pujiono mengatakan ia sengaja melibatkan kadernya untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan Napak Tilas Ngupatan sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi Kabupaten Magetan ke-347. Selain untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur juga bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman pada kadernya supaya memaknai momentum tersebut untuk mengingat betapa beratnya perjuangan para pahlawan dan nenek moyang kita saat perang melawan Belanda di Magetan.
"Momentum kali ini merupakan titik balik sejarah Magetan yang kembali kita kenang, untuk itu kami dari Partai Gerindra ikut berpartisipasi dengan mengikutsertakan 16 kader untuk menjadi peserta Napak Tilas," katanya.
Masih kata H. Puthut, memberi pengetahuan kepada generasi muda untuk senantiasa mengingat sejarah itu sangat penting. Karena dengan mempelajari sejarah lokal daerahnya sendiri dapat mengetahui kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Karena dengan begitu memberikan kesempatan generasi muda untuk memahami berbagai macam hal. Mulai dari perkembangan teknologi, identitas suatu masyarakat, hingga dapat memahami masalah yang terjadi di saat ini.
"Saya rasa sangat penting untuk memberikan pengetahuan sejarah pada generasi muda, sebab manfaat mengetahui cerita sejarah masa lampau juga dapat mengetahui pola kehidupan masyarakat dan keanekaragaman budaya didaerahnya sendiri khususnya di Kabupaten Magetan," tutupnya. (Vha)
LEAVE A REPLY